Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

10 Tips untuk Menyiasati Si Picky Eaters

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 25 Jan 2021

Apakah Si Kecil termasuk jenis anak yang pilah-pilih makanan? Dia lebih memilih chicken nugget dan tak mau mencoba makanan lain? Jika disajikan aneka jenis makanan di piringnya, dia lebih suka memainkannya daripada memasukkan ke mulut?

Apabila masalah gizi anak merupakan topik yang cukup menantang di rumah, Bunda tidaklah sendirian kok.Banyak orangtua khawatir dengan pola makan anak, khususnya di usia balita atau prasekolah. Tak jarang, waku makan akan menjadi ‘pertempuran’ yang melelahkan dan menjadi trauma bagi Si Kecil - yang kian menyulitkan urusan makan.

Bunda jangan putus asa. Selalu ada cara untuk menyiasati agar Si Picky Eaters mau menyantap makanannya. Simak dalam uraian berikut ini ya Bunda:

Hindari memaksa

Jika Si Kecil tidak lapar, jangan memaksanya makan atau ngemil. Hindari memaksa anak untuk makan makanan tertentu atau membersihkan piringnya, karena hal ini malah hanya menyulut atau memperkuat ‘perebutan kekuasaan’ atas makanan. Selain itu, Si Kecil mungkin mulai mengasosiasikan waktu makan dengan kecemasan dan frustrasi atau menjadi kurang sensitif terhadap isyarat rasa lapar dan kenyangnya sendiri, demikian menurut para ahli di Mayo Clinic.

Sajikan dalam porsi kecil

Strategi ini berguna untuk menghindari membebani anak dan memberinya kesempatan untuk meminta lebih banyak secara mandiri. Setelah pertumbuhan masa bayi yang pesat - ketika berat bayi biasanya tiga kali lipat - wajar jika pertumbuhan balita juga nafsu makannya cenderung melambat. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), balita juga mulai mengembangkan preferensi makanan yang bisa berubah-ubah. Makanan favorit balita suatu hari akan dia lepeh, namunmakanan yang awalnya dia tolak mungkin tiba-tiba menjadi makanan yang selalu dia minta. Selama berminggu-minggu, Si Kecil mungkin makan satu atau dua jenis makanan kesukaan - dan tidak ada yang lain.

Cobalah untuk tidak frustrasi dengan perilaku balita yang khas ini. Buatlah pilihan makanan sehat tersedia dan ketahuilah bahwa, seiring waktu, nafsu makan dan perilaku makannya akan menjadi stabil.

Biasakan makan bersama

Luangkan makan bersama keluarga sesering mungkin. Ini berarti tidak ada gangguan media seperti TV atau ponsel pada waktu makan. Gunakan waktu ini untuk mencontohkan pola makan sehat. Sajikan satu kali makan untuk seluruh keluarga dan tahan keinginan untuk membuat makanan lagi jika anakmenolak apa yang telah Bunda sajikan untuk menghindari ia pilah pilih makanan.Cobalah untuk memasukkan setidaknya satu makanan yang disukai anak setiap kali makan dan terus berikan makanan yang seimbang, baik dia memakannya atau tidak.

Hindari makanan sebagai hadiah

Cobalah untuk tidak ‘menyuap’ Si Kecil dengan camilan jika ia mau makan. Hal ini dapat membuat makanan “hadiah” menjadi lebih menarik, dan makanan utama menjadi tugas yang tidak menyenangkan. Pola pemberian hadiah saat makan ini juga dapat memicu ‘pertempuran’ di meja makan.

Coba dan coba lagi

Hanya karena Si Kecil menolak makanan sekali jangan lantas membuat Bunda menyerah. Tetap tawarkan makanan baru dan yang tidak disukai anak sebelumnya. Balita membutuhkan hingga 10 kali atau lebih untuk mencicipi makanan sebelum indera pengecapnya bisa menerima makanan baru. Makan terjadwal dan membatasi camilan dapat membantu memastikan anak lapar saat makanan baru diperkenalkan.

Variasi menu

Tawarkan berbagai makanan sehat, terutama sayur-sayuran dan buah-buahan, dan sertakan makanan berprotein tinggi seperti daging dan ikan tanpa daging setidaknya 2 kali seminggu. Bantu Si Kecil mengeksplorasi rasa dan tekstur baru dalam makanan. Coba tambahkan bumbu dan rempah yang berbeda ke dalam makanan sederhana untuk membuatnya lebih enak. Untuk meminimalkan pemborosan makanan, tawarkan makanan baru dalam jumlah kecil dan tunggu setidaknya satu atau dua minggu sebelum memperkenalkan kembali makanan yang sama.

Jadikan makan sebagai aktivitas menyenangkan

Balita sangat terbuka untuk mencoba makanan yang diatur dengan cara yang menarik dan kreatif. Buat makanan terlihat menarik dengan menyusunnya dalam bentuk yang menyenangkan dan penuh warna yang dapat dikenali anak-anak. Biasanya balita cenderung menikmati makanan apa pun yang melibatkan saus, demikian juga dengan kudapan. Potong makanan padat menjadi ukuran satu gigitan yang mudah dimakan sendiri, pastikan potongannya cukup kecil untuk menghindari risiko tersedak.

Libatkan dalam perencanaan makan

Manfaatkan minat balita yang semakin besar untuk melatih kendali. Biarkan ia memetik buah dan sayuran mana yang akan dibuat untuk makan malam atau selama kunjungan ke toko bahan makanan. Libatkan Si Kecil dalam pemilihan resep baru untuk dicoba.

Koki mungil

Beberapa tugas memasak cocok untuk balita (dengan banyak pengawasan, tentu saja), misalnya menyaring, mengaduk, menghitung bahan, memetik tanaman segar dari kebun, atau menghias kue.

Gunakan ‘jembatan makanan’

Gunakan strategi “jembatan makanan” untuk memperkenalkan warna, rasa, dan teksturserupa untuk membantu memperluas variasi makanan yang akan dimakanSi Kecil. Jika ia menyukai pai labu, misalnya, cobalah ubi tumbuk dan wortel tumbuk.

Kombinasi makanan yang tak biasa

Cobalah menyajikan makanan yang tidak biasa, atau rasa yang cenderung tidak disukai anak-anak pada awalnya (asam dan pahit), dengan makanan yang biasa disukai balita (manis dan asin). Memadukan brokoli (pahit) dengan keju parut (asin), misalnya, merupakan kombinasi yang pas untuk selera balita.

Satu yang perlu diingat, jika Bunda mengkhawatirkan pola makan Si Kecil, segera diskusikan dengan dokter/ahli gizi untuk membantu memecahkan masalah dan memastikannya mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang. Perlu diingat juga bahwa pilih-pilih makan biasanya merupakan tahap perkembangan normal bagi balita. Lakukan yang terbaik untuk dengan sabar membimbing mereka menuju pola makan yang sehat. Semoga berguna ya Bunda.

Referensi

https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/childrens-health/art-20044948

https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/nutrition/Pages/Picky-Eaters.aspx