Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

1000 HPK Merupakan Kunci untuk Mencegah Stunting

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 08 Jan 2019

Sahabat Nutrisi,

Nutrisi yang baik sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan buah hati selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Tanpa nutrisi yang baik, bayi dapat mengalami kerusakan serius – bahkan permanen - pada otak dan tubuhnya yang sedang berkembang.

Masalah gizi kronis pada 1.000 HPK bisa berdampak pada stunting atau bertubuh pendek. Pada fenomena ini orang tua harus lebih waspada terhadap kondisi anak mereka, karena hal ini sangat penting untuk mencegah dampak jangka panjang.

Anak yang tidak tumbuh dengan baik dan terlalu pendek untuk usia mereka menderita kondisi yang dikenal sebagai stunting (postur pendek/kerdil).

Stunting menunjukkan bahwa seorang anak gagal berkembang. Secara global, satu dari empat anak di bawah usia lima tahun menderita stunting.

Kasus stunting kini sudah bukan lagi masalah Kementerian Kesehatan RI, namun juga melibatkan multi sektor serta kementerian lainnya. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI tahun 2013 menyebutkan prevalensi sebesar 37,2 persen atau 9 juta anak.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) menunjukkan penurunan angka stunting, menjadi 30,8 persen dari 37,2 persen pada Riskesdas 2013.

Meski tren stunting mengalami penurunan, hal ini masih berada di bawah rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mensyaratkan prevalensi stunting kurang dari 20 persen.

Stunting merupakan kondisi yang tidak dapat dipulihkan akibat anak mengalamimasalah gizi kronis sejak dalam kandungan. Diperkirakan 20 persen stunting dimulai di dalam rahim.

Ibu hamil yang kekurangan gizi dan tidak mendapatkan cukup nutrisi yang dia butuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayinya selama kehamilan dapat memberikan cikal bakal stunting pada janinnya.

Kondisi ini dapat berlanjut setelah lahir, akibat praktik pemberian makan yang buruk, infeksi berulang dan pola makan yang tidak cukup memenuhi asupan zat gizi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Masalah gizi kronis berdampak serius pada anak, misalnya gangguan perkembangan otak, intelegensia (IQ) rendah, sistem kekebalan tubuh melemah dan risiko lebih besar terkena penyakit serius seperti diabetes dan kanker di kemudian hari.

Yang perlu diingat adalah, efek stunting dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya. Anak perempuan yang terlahir kekurangan gizi dan menjadi kerdil saat masa kanak-kanak akan tumbuh menjadi ibu yang kekurangan gizi, yang pada gilirannya melahirkan bayi yang kekurangan gizi juga. Siklus ini akan berulang jika tak diputus dengan intervensi yang tepat.

Di luar dampak individu, stunting juga mempengaruhi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Diperkirakan stunting dapat mengurangi PDB suatu negara sebanyak 12 persen.

Pada 2012, Majelis Kesehatan Dunia mengesahkan target global untuk mengurangi jumlah anak stunting di bawah lima tahun sebesar 40 persen pada 2025. Meskipun prevalensi stunting telah menurun dari 255 juta menjadi 159 juta sejak 1990, namun dinilai tidak menurun cukup cepat, atau masih belum memenuhi target.

Meskipun stunting ini sifatnya tidak bisa dibalikkan, namun dapat dicegah. Caranya dengan meningkatkan nutrisi bagi wanita dan anak-anak dalam 1000 HPK.

Hal yang dapat dilakukan orangtua untuk meminimalkan stunting antara lain:

1.Cek kehamilan

Saat hamil lakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, hindari asap rokok dan memenuhi nutrisi yang baik selama masa kehamilan antara lain dengan menu sehat seimbang, asupan zat besi, asam folat, yodium yang cukup.

2. Pantau tumbuh kembang anak

Lakukan kunjungan secara teratur ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan lainnya untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak dengan durasi: Setiap bulan ketika anak berusia 0 sampai 12 bulan; Setiap 3 bulan ketika anak berusia 1 sampai 3 tahun; Setiap 6 bulan ketika anak berusia 3 sampai 6 tahun; dan, setiap tahun ketika anak berusia 6 sampai 18 tahun.

3. Berikan ASI eksklusif sampai anak anda berusia 6 bulan dan pemberian MPASI yang memadai.

4. Ikuti program imunisasi terutama imunisasi dasar.

Referensi

http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mencegah-anak-berperawakan-pendek

https://thousanddays.org/the-issue/stunting/