Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Menghitung pertumbuhan tubuh anak

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 May 2016

Sahabat nutrisi,

Pertumbuhan tubuh, seringkali menjadi indikator tingkat kesehatan dan kecukupan nutrisi seorang anak. Sehingga tak jarang orangtua merasa was-was, ketika melihat tubuh si kecil berukuran lebih kecil atau lebih besar dari kebanyakan teman-teman sebaya.

Umumnya kita mengukur pertumbuhan anak melalui berat badan dan tinggi atau panjang badannya, dengan cara mengukur perbandingan usia anak dengan tinggi dan berat badannya. Untuk kebutuhan ini, WHO mengeluarkan kurva pertumbuhan yang ditujukan pada anak yang berusia di bawah 5 tahun atau balita.

Selain WHO, CDC atau Centers for Disease Control and Prevention dari Amerika Serikat juga mengeluarkan kurva pertumbuhan yang terbagi dua, untuk anak usia 0 - 3 tahun dan 2 - 20 tahun.

Selain mengukur pertumbuhan anak dari berat dan tinggi badan, berikut beberapa parameter yang dapat dipergunakan untuk mengukur pertumbuhan seorang anak:

  • Indeks Massa Tubuh atau Body Mass Index, yang sebenarnya merupakan parameter untuk mengukur obesitas secara kasar. Perhitungannya adalah dengan menghitung berat badan dalam kilogram dibagi tinggi kuadrat dalam satuan meter. Perhitungan BMI ini dapat dijadikan patokan apakah seseorang mengalami obesitas atau tidak. BMI 18,5 - 24.9 adalah batas normal atau sehat.
  • LiLA atau Lingkar Lengan Atas untuk mengukur kecukupan gizi seseorang. Biasanya pengukuran ini dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan mengukur bagian tengah lengan kiri untuk mengetahui apakah anak tersebut kurang atau sudah memperoleh gizi yang cukup.

Dengan mengetahui parameter-parameter pertumbuhan seorang anak, maka orangtua juga dapat menanyakan MBI dan LiLA anak pada dokter atau tenaga kesehatan, sehingga tidak hanya terpaku pada berat badan dan tinggi anak saja.