Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Ketika Si Kecil Berbohong

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Oct 2015

Sahabat nutrisi,

Seiring dengan perkembangan fisik, mental dan daya pikir si kecil juga ikut berkembang. Kemampuan berbahasanya juga berkembang pesat. Dia mulai suka bercerita mengenai berbagai hal.

Ada kalanya, kita jadi bertanya-tanya apakah ceritanya benar, apakah si kecil berbohong?

Anak usia balita belum terlalu memahami bahwa berbohong merupakan sesuatu yang tidak baik. Mereka juga belum bisa membedakan dengan tegas antara kenyataan dan imajinasi.

Namun bagi anak yang lebih besar, terkadang mereka membuat cerita atau berbohong untuk menutup-nutupi suatu peristiwa, atau karena mereka merasa takut dihukum atau terkena masalah.

Orangtua tentunya harus memberi contoh untuk berkata dan berbuat jujur. Langkah antisipasi agar si kecil tidak berbohong juga harus dilakukan. Tetapi bagaimana jika rasa curiga bahwa si kecil telah berbohong tetap ada?

Berikut beberapa kiat merespon ketika mengetahui si kecil berbohong:

  • Bicarakan baik-baik. Tidak perlu menuduh “Kamu bohong!”, atau memarahi, terutama di depan orang lain. Serta jangan mengancam anak, karena kemudian dia tidak akan mengakui perbuatannya dan akan berusaha mengarang kebohongan lain.
  • Dekati si kecil dengan pertanyaan yang tidak mempermalukan. Tekankan bahwa kejujurannya tidak membuat marah
  • Hindari pertanyaan interogasi. Lebih baik kumpulkan bukti dari sumber-sumber yang dekat dengan anak, untuk kemudian dapat dibicarakan dengan anak dengan pendekatan yang bersahabat. Jika terbukti berbohong, tunjukkan fakta dan bukti serta ajak dia mencari jalan keluar, misalnya menemaninya minta maaf pada teman yang mainannya dirusak.
  • Berikan penghargaan atas tindakan jujur anak, misalnya dengan pujian, pelukan atau acungan jempol, sekalipun yang dikatakannya adalah suatu kesalahan, seperti telah memecahkan gelas. Apresiasi kejujurannya, namun perlu ditunjukkan kesalahannya agar dia tidak mengulangi lagi.
  • Jelaskan padanya, bahwa kebohongan akan menjauhkan dia dari teman-temannya, karena tidak ada seorang pun yang suka dibohongi.

Pererat hubungan orangtua dan anak agar anak dapat bercerita secara terbuka, sehingga kebohongan dapat dicegah. Selain itu jadilah contoh, orangtua harus menepati janji, mau mengakui kesalahan, dan tidak berkata bohong pada anak maupun orang lain