Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Menjawab Pertanyaan Anak

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 01 May 2015

Sahabat nutrisi,

Si kecil sudah mulai sering bertanya? Bagus! Artinya dia anak yang cerdas, berkembang dan selalu memperhatikan sekelilingnya.

Akan tetapi tidak urung kita dibuat bingung untuk menjawab pertanyaan mereka. Sehingga tidak jarang kita menghindar atau mengalihkan perhatian mereka dari pertanyaan yang sebelumnya terlontar.

Mengapa anak-anak selalu bertanya?

Menurut Carol Faulkner, Ph.D, seorang psikolog anak dari Bradley Hospital, Providence, Amerika Serikat, anak-anak sedang berusaha memahami dunia yang masih asing di mata mereka. “Anak kecil itu tak ubahnya orang dewasa di negara asing,” katanya. “Mereka punya berbagai pengalaman dan sensasi baru setiap hari. Terkadang menyenangkan, tapi kadang juga membingungkan.”

Perlu kita semua pahami bahwa pertanyaan yang diajukan seorang anak hampir selalu pertanyaan yang berhubungan dengan usianya, seperti:

Usia 2 tahun, merupakan masa ketika pemahaman bahasa seorang anak berkembang, sehingga pertanyaannya hampir selalu bersifat identifikasi. Dia akan sering mengajukan pertanyaan “Itu apa?”. Jawaban yang diberikan akan memperkaya perbendaharaan katanya.

Usia 3 tahun, anak mulai belajar memahami sebab akibat, sehingga pertanyaan “Kenapa?” atau “Mengapa” akan sering terlontar. Jawaban kita akan membantunya memahami apa yang ia alami.

Usia 4 tahun dan lebih sudah mulai menyadari keadaan lingkungan di luar dirinya sendiri, sehingga pertanyaannya menjadi lebih komplek lagi, dan seringkali didasarkan pada bagaimana suatu hal terjadi. Biasanya diawali dengan “Bagaimana?”.

Ketika anak mulai mengajukan pertanyaan yang spesifik, orangtua mulai sering merasa bingung, apalagi jika dia mengajukan pertanyaan terkait seks. Mereka bukannya menjadi nakal lho, tetapi karena mereka benar-benar tidak tahu dan ingin tahu. Sudah menjadi kewajiban orangtua untuk memberi jawaban.

Yang harus Anda lakukan, berapapun usia si kecil dan apapun pertanyaannya, adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan spesifik tersebut dengan tenang dan jujur. Dengan demikian si kecil akan tahu bahwa Anda dapat diandalkan sebagai sumber informasi. Sehingga mereka tidak akan ragu bertanya.

Berikut beberapa tips dalam memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan si kecil:

Berikan jawaban berdasarkan fakta, sampaikan dengan bahasa yang sesuai dengan usianya. Bisa jadi mereka akan menanyakan hal yang sama di usia yang berbeda, semakin bertambah usianya, maka jawaban yang diberikan haruslah lebih detil.

Jawab dengan jujur. Jika orangtua tidak mengetahui jawaban, sebaiknya menjawab dengan jujur bahwa Anda tidak tahu, tentu saja hal itu karena Anda benar-benar tidak tahu, bukan karena menghindar.

Menunda jawaban, seringkali orangtua merasa ragu-ragu menjawab karena tidak merasa yakin apakah jawaban kita sesuai dengan kebutuhan rasa ingin tahu anak-anak. Hal ini sering terjadi jika terkait masalah seks. Padahal anak mulai bertanya mengenai seks karena dia mulai menyadari perbedaan antara lelaki dan perempuan.

Ajak anak mencari jawaban bersama. Hal ini juga merupakan salah satu cara menjawab pertanyaan sulit. Ajak si kecil bersama-sama mencari, misalnya dengan membaca buku, berkunjung ke museum, googling dan sebagainya.

Perlu orangtua pahami bahwa menghindari pertanyaan, apalagi memberi jawaban yang tidak jujur akan berakibat anak akan tidak mempercayai kita. Dan ketika mereka tidak bertanya pada anda lagi, saat itulah anda harus waspada.

Sumber:Parenting