Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Permainan Tradisional Untuk Anak

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 10 Aug 2015

Sahabat nutrisi,

Masalah kelebihan berat badan pada anak semakin banyak ditemukan saat ini. Selain pola makan yang tidak seimbang, anak-anak saat ini semakin kurang melakukan gerak. Bagi banyak anak, terutama mereka yang tinggal di perkotaan, permainan bagi mereka adalah permainan dengan menggunakan gadget atau komputer, atau permainan modern, yang tidak membutuhkan gerak tubuh.

Padahal kita memiliki beberapa permainan anak-anak tradisional yang melibatkan kegiatan fisik. Sehingga selain dapat membuat anak dapat belajar bersosialisasi, juga dapat membuat tubuh anak menjadi lebih sehat. Sayangnya, banyak anak-anak yang tidak tertarik melakukan permainan-permainan tradisional.

Untuk memperkenalkannya, kita dapat mulai mengajak anak-anak melakukan permainan-permainan itu. Berikut beberapa jenis permainan tradisional yang dapat dilakukan oleh anak-anak:

  1. Benteng, permainan ini dimainkan oleh dua kelompok yang beranggotakan masing-masing antara 4 sampai 8 orang. Masing-masing memilih satu tiang atau suatu wilayah tembok sebagai benteng atau daerah kekuasaan. Tujuan permainan ini adalah menyerang dan menguasai ‘benteng’ lawan dengan cara menyentuh ‘benteng’ dan meneriakkan kata “benteng!”
  2. Congklak, juga merupakan salah satu permainan tradisional anak Indonesia. Permainan ini dimainkan oleh dua orang, menggunakan semacam papan atau balok gepeng yang di tengahnya terdapat beberapa lubang, biasanya 16 buah lubang. Terdapat masing-masing 7 lubang berukuran sedang pada setiap sisi pemain dan 1 lubang berukuran lebih besar di ujung sebelah kiri setiap pemain. Cara bermainnya adalah memasukkan sebanyak mungkin biji, ke dalam lubang yang lebih besar yang berada di ujung kiri 7 lubang kecil di masing-masing sisi pemain, yang biasanya berupa kerang atau biji-bijian lain. Congklak juga mengajak anak berlatih berhitung. Pemain yang dapat mengumpulkan biji congklak terbanyak dalam lubang besarlah yang keluar jadi pemenang.
  3. Kelereng, atau gundu merupakan mainan berbentuk bola kaca kecil, tetapi ada juga yang terbuat dari tanah liat berbentuk bulat. Permainan ini biasanya dilakukan oleh lebih dari dua anak yang berusia 7 sampai 15 tahun. Caranya dengan menjentikkan bola kelereng yang ditentukan sebagai penyerang ke kumpulan kelereng di dalam lingkaran. Kelereng yang keluar dari lingkarang akan menjadi milik si penyerang, tetapi jika kelereng penyerang yang berada di dalam lingkaran terpental ke luar, maka dia akan kehilangan kelerengnya. Pemenang adalah yang paling banyak mengumpulkan kelereng. Permainan kelereng melatih anak untuk mengatur emosi, kesabaran, motorik dan berhitung.
  4. Permainan Galasin, atau Galah Asin atau Gobak Sodor dimainkan oleh dua kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 3 - 5 orang. Cara bermainnya adalah kelompok yang berjaga akan menghalangi kelompok yang bermain melintasi lapangan bolak-balik. Pemenangnya adalah kelompok yang dapat melakukan lintasan itu dan tidak ada anggotanya yang tertangkap oleh kelompok yang berjaga.
  5. Gasing, adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan seimbang pada satu titik. Permainan ini merupakan permainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi. Biasanya gasing terbuat dari kayu, namu sekarang banyak yang sudah terbuat dari plastik atau bahan-bahan lain. Tali gasing biasanya terbuat dari nilon, atau tali yang terbuat dari anyaman kulit pohon. Panjang tali disesuaikan dengan panjang lengan pemain.
  6. Kasti, permainan ini mirip olahraga softball atau baseball. Hanya saja bola yang digunakan adalah bola tenis.
  7. Layang-layang, waktu yang ideal untuk menerbangkan layang-layang adalah saat musim kemarau dan berangin besar.
  8. Petak Umpet, permainan ini diawali dengan mengundi siapa yang akan menjadi pencari teman-teman yang bersembunyi. Biasanya si pencari akan menutup matanya menghadap dinding atau pohon, dan berhitung sampai 20 atau 25 hitungan. Kemudian dia akan mencari teman-temannya. Jika dia melihat temannya, dia harus lari ke tempatnya menutup mata, menjaganya agar tidak didahului teman-teman yang tadi bersembunyi. Karena jika keduluan, dia harus kembali mengulang proses dari awal.
  9. Yo-Yo, mainan ini berupa dua cakram berukuran sama yang disatukan oleh sumbu dan diikatkan seutas tali pada sumbunya. Permainan ini merupakan salah satu permainan yang populer di banyak bagian dunia.
  10. Balap Karung, permainan ini seringkali diadakan pada hari-hari besar Indonesia, biasanya pada saat perayaan peringatan hari Kemerdekaan Indonesia. Caranya adalah anak-anak yang memasukkan kakinya ke dalam karung akan berlompat-lompat sampai garis finish, yang paling cepat dialah yang menang.