Kapan Saat Tepat Memberikan Adik untuk Si Kecil?

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Jan 2020

Bunda sedang merencanakan kehamilan untuk mmeberikan adik bagi Si Kecil? Ada baiknya mempertimbangkan sejumlah hal, terutama jarak kehamilan pertama dan berikutnya. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa memulai kehamilan dalam waktu enam bulan setelah kelahiran sebelumnya dikaitkan dengan peningkatan risiko, antara lain lahir prematur, plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum melahirkan, bayi dengan berat lahir rendah, juga gangguan bawaan.1

Penelitian menunjukkan, kehamilan yang dimulai kurang dari 18 bulan setelah kelahiran sebelumnya dikaitkan dengan sejumlah hal negatif, misalnya kelahiran prematur, kematian bayi dan bayi dengan berat lahir rendah.2 Hasil yang kurang baik ini juga kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan lain pada bayi, antara lain keterlambatan perkembangan, asma, dan gangguan penglihatan dan pendengaran.3

Riset terbaru menunjukkan bahwa kehamilan dalam waktu kurang dari dua tahun setelah kelahiran hidup mungkin terkait dengan peningkatan risiko autisme pada anak-anak yang dilahirkan selanjutnya. Risiko tertinggi ini terjadi untuk kehamilan yang berjarak kurang dari 12 bulan. 1

Kehamilan jarak dekat mungkin tidak memberi Bunda cukup waktu untuk pulih dari kehamilan sebelumnya untuk menjalani kehamilan berikutnya. Kehamilan dan menyusui dapat menghabiskan simpanan nutrisi Bunda, terutama folat dan zat besi. Jika Bunda hamil sebelum mengganti hilangnya simpanan ini, kondisi tersebut dapat mempengaruhi kesehatan Bunda dan janin dalam kandungan.

Bagaimana dengan jarak kehamilan yang terlalu jauh? Itu pun tidak disarankan Bun. Bayi yang dikandung dengan jarak 36-48 bulan atau 3 hingga 4 tahun dari kelahiran sebelumnya memiilki risiko 7% dilahirkan prematur, dan jarak 10 tahun dari kelahiran sebelumnya memiliki kemungkinan berat badan lahir rendah dan peluang 50% lebih besar untuk dilahirkan prematur.4

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa interval panjang di antara kehamilan menimbulkan kekhawatiran bagi ibu dan bayi. Kehamilan lima tahun atau lebih setelah melahirkan dikaitkan dengan peningkatan risiko tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan pada sistem organ lain, misalnya ginjal (dalam kasus preeklampsia).1

Tidak jelas mengapa interval kehamilan yang panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan. Dugaan para ahli adalah kehamilan meningkatkan kapasitas uterus (rahim) untuk mendorong pertumbuhan dan dukungan janin, tetapi seiring terjadi sejumlah perubahan fisiologis yang membuat kemampuan ini berkurang.

Nah, untuk mengurangi risiko komplikasi kehamilan dan masalah kesehatan lainnya, para ahli menyarankan menunggu 18 hingga 24 bulan tetapi kurang dari lima tahun setelah kelahiran hidup sebelum mencoba kehamilan berikutnya.1 Alasannya, durasi 18-23 bulan setelah persalinan pertama merupakan kondisi yang optimal untuk mengandung bayi yang sehat dan cukup bulan, yang dapat menurunkan risiko kelahiran prematur sebesar 5,7 persen.4

Namun risiko dan rekomendasi itu tidak berlaku untuk pasangan yang mengalami keguguran. Jika Anda sehat dan merasa siap, mungkin tidak perlu menunggu untuk hamil setelah keguguran. Bicarakan dengan dokter kandungan dan kebidanan untuk opsi terbaik ya Bunda.

Referensi

1. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/family-planning/art-20044072

2. DeFrancoEA, SeskeLM, Greenberg JM, Muglia LJ. Influence of interpregnancyinterval on neonatal morbidity. Am J ObstetGynecol. 2015 Mar;212(3):386.e1-9.

3. Institute of Medicine.Preterm Birth: Causes, Consequences, and Prevention.The National Academies Press,Washington, DC, 2007.

4. https://www.rcog.org.uk/en/news/bjog-press-release/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1115082/