7 Bulanan di Pesawat

Oleh Tusiana Noor Alfisyahr 13 Feb 2014

Dear Diary..

Mau cerita 7 bulanan si sulung Nadaa. Biarpun anak sulung, tapi merupakan kehamilan ke-tiga! Yak betul.. Sebelumnya saya sudah pernah dua kali hamil dan dua kali pula keguguran, hiks.

Saat hamil Nadaa, saya bekerja di sebuah kontraktor yang sedang kejar tayang proyek pembangunan mall baru di Makassar. Padahal keluarga dan kerabat wanti-wanti agar saya tak terlalu capek. But the show must go on.

Ternyata Nadaa yang masih dalam kandungan kuat dan kooperatif. Oke saja diajak turun ke proyek, dan pulang-pergi rumah-kantor-proyek naik boncengan vespa tua ayahnya. Hingga usia 7 bulan di dalam perut, dia benar-benar tumbuh di lingkungan proyek yang ‘keras’. Pulang malam pun sudah biasa :D

Tepat di usia kehamilan 7 bulan, saya bersiap terbang ke Semarang, ingin melahirkan didampingi Ibu. Saya mudik cuma ‘berdua’ dengan Nadaa di perut, karena ayahnya belum bisa cuti dari kantor.

Dokter kandungan menyatakan saya dan jabang bayi sehat; aman untuk terbang. Beliau membekali saya dengan surat keterangan untuk ditunjukkan kepada pramugari.

Dengan perut buncit, saya pede saja masuk ke dalam pesawat sendirian tanpa pendamping. Jadilah acara “7 bulanan mama” saya lewatkan berdua si jabang bayi di atas pesawat, hehe. Alhamdulillah penerbangan berjalan lancar, dan kami pun selamat tiba di Semarang.