Bersama Kita Wujudkan Generasi Sehat Sejak Masa Kehamilan

Oleh Rizka Mustika Kamal 03 Feb 2012

Bersama Kita Wujudkan Generasi Sehat Sejak Masa Kehamilan

  1. A.      Kehamilan

Kehamilan adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Tuhan YME bagi pasangan suami isteri. Karena tidak semua wanita yang diberikan kesempatan untuk mengandung dan melahirkan seorang anak. Anak sendiri merupakan karunia dari Tuhan YME yang dapat melengkapi kebahagiaan hidup berumah tangga.

Kehamilan terjadi karena adanya pembuahan antara sel telur dan sel sperma yang disebut dengan istilah fertilisasi. Saat berhubungan suami isteri ada berjuta-juta sel sperma dikeluarkan tetapi hanya satu sel sperma yang berhasil membuahi sel telur. Sel – sel sperma tersebut tidak mampu mempertahankan diri untuk mencapai sel telur. Pembuahan ini sendiri akan terjadi apabila seorang wanita sedang dalam masa subur.  Hasil pembuahan tersebut akan menghasilkan zygot yang kemudian berkembang menjadi embrio yang akan melakukan pembelahan sel secara terus-menerus. Dan kemudian kelompok sel yang terus tumbuh tersebut akan melekat pada dinding rahim. Apabila berlangsung dengan normal maka kehamilan ini akan berjalan hingga nantinya janin siap untuk dilahirkan. Kehamilan dibagi dalam tiga tahapan yaitu trimester satu, trimester dua dan trimester tiga. Setiap trimester terdiri atas tiga bulan. Setiap trimester akan terjadi perubahan dan kebutuhan yang berbeda-beda pada ibu hamil. 

Dambaan setiap calon ibu adalah dapat melewati kehamilannya hingga melahirkan bayinya dalam keadaan sehat. Agar hal tersebut tercapai maka seharusnya pasangan suami isteri mempersiapkan kehamilan jauh-jauh hari sebelum kehamilan itu tiba. Semakin baik persiapannya maka akan semakin baik pula kehamilan tersebut akan dijalani. Persiapan kehamilan yang baik akan memberikan banyak manfaat bagi ibu dan janinnya. Janin akan tumbuh dan berkembang dengan baik karena sudah dipersiapkan dan sangat diperhatiakan oleh ibu bapaknya. Dan ibu pun akan lebih siap menjalani proses kehamilan hingga persalinan dan masa nifas. Salah satu alasan mengapa kehamilan perlu dipersiapkan adalah karena setiap kehamilan akan membawa resiko bagi ibu, kehamilan akan berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat.

Dalam meyambut kehamilan banyak sekali gaya hidup sehat yang dapat dilakukan diantaranya berolahraga secara teratur, makan-makanan dengan gizi seimbang, jangan diet ketat, hindari rokok, jangan meminum minuman beralkohol, hati-hati dalam mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter, dan menambah pengetahuan dengan banyak membaca buku atau mencari informasi lewat media yang telah tersedia.

  1. B.      Nutrisi Saat Hamil

Salah satu persiapan yang paling penting dalam kehamilan yaitu memperhatikan asupan gizi yang baik dan cukup untuk dikonsumsi agar kelak kandungannya sehat. Ibu hamil yang kekurangan gizi akan lebih besar beresiko mengalami komplikasi pada saat kehamilan, persalinan dan masa nifasnya. Dan juga malnutrisi pada ibu akan memberikan resiko juga pada janin yang dikandungnya. Janin tersebut akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan, lahir premature bahkan cacat. Kecukupan asupan gizi ini harus diperhatikan saat sebelum masa kehamilan datang, sewaktu hamil dan juga setelah melahirkan.  Memperhatikan asupan gizi yang baik sebelum hamil akan ikut menentukan kualitas sel telur yang akan dibuahi oleh sel sperma. Apabila kualitas sel telur dan sel sperma baik maka kemungkinan bayipun akan tumbuh dan lahir dengan sama baiknya.

Ibu hamil memerlukan nutrisi yang seimbang selama kehamilannya karena kebutuhan gizi saat ini akan meningkat dibanding sebelum ibu hamil, hal tersebut sangat penting dan berpengaruh bagi perkembangan si janin hingga dia lahir dan tumbuh dewasa. Begitu pula pada waktu setelah melahirkan dan menyusui, ibu juga harus mendapatkan gizi yang cukup agar proses laktasi dapat berjalan dengan baik. Malnutrisi pada ibu hamil menimbulkan  resiko pada ibu maupun janinnya. Beberapa komplikasi yang bisa ditimbulkan dari malnutrisi selama kehamilan yaitu anemia, pre-eklampsia/eklampsia & kekurangan energi kronik (KEK). Anemia dan pre-eklampsia masih menjadi penyebab meningkatnya Angka Kematian Ibu (AKI). Anemia merupakan kondisi dimana kadar haemoglobin ibu rendah. Haemoglobin sendiri berperan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Oksigen yang dibawa oleh haemoglobin ini berfungsi untuk proses metabolism jaringan. Salah satu faktor penyebab anemia adalah kekurangan zat besi, zat besi ini  didapatkan dari sayuran hijau, daging dan suplemen tambahan. Banyak sekali dampak kesehatan yang timbul  akibat kekurangan zat besi (anemia) diantaranya berat bayi lahir rendah, keguguran, asfiksia (gangguan pernafasan), perdarahan setelah persalinan, persalinan yang lama, infeksi dll. Angka kecukupan gizi yang kurang baik bisa saja disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu maupun tenaga kesehatan yang kurang mengerti dan memberikan pendidikan kepada setiap pasiennya. Selain pengetahuan, faktor sosial ekonomi yang rendah sangat mempengaruhi keadaan ini yang menyebabkan ibu tidak mampu untuk membeli makanan yang bergizi. Ini bukan hanya menjadi masalah bagi ibu dan keluarganya tapi kesehatan ibu adalah masalah bersama antara pemerintah, masyarakat maupun tenaga kesehatan itu sendiri.

Sebaiknya sebelum hamil ibu sudah memperhatikan pengaturan berat badannya. Karena berat badan yang terlalu kurus maupun terlalu gemuk akan berpengaruh pada kondisi kehamilannya. Berat badan ideal calon ibu pada waktu mulai kehamilan adalah antara 45-65 kg. untuk mengukur apakah ibu memiliki status berat badan yang normal yaitu dengan cara menghitung indeks masa tubuh (IMT)=BB/TB²(m). Hasil pengukuran IMT normal apabila nilai yang dihasilkan berada antara 19,8-26,6, dan overweight apabila nilai yang dihasilkan adalah 26,6-29,0 dan obesitas apabila nilainya lebih dari 29. Normalnya selama kehamilan kenaikan berat badan adalah antara 11,5-16 kg, karenanya ibu hamil seharusnya mengukur terlebih dulu berat badannya sebelum hamil.

Kebutuhan nutrisi selama kehamilan akan lebih meningkat dibanding sebelum hamil karena metabolisme energy saat kehamilan akan meningkat dan nutrisi yang di konsumsi oleh ibu akan disalurkan juga ke janin untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Upaya untuk dapat menambah zat gizi bagi ibu hamil tidak bisa sekedar menambah jumlah makanan yg dikonsumsi saja tetapi juga harus mempertimbangkan kandungan zat gizi yang terdapat dalam makanan tersebut.

Zat gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu selama kehamilan diantaranya yaitu kalori, protein, vitamin, kalsium, mineral, air, asam folat, zat besi. Zat-zat gizi tersebut banyak terkandung dalam makanan yang dikonsumsi dan bias diperoleh juga dari suplemen tambahan.

                Ibu hamil membutuhkan kalori yang cukup menunjang kehamilannya. Kalori yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 300 kalori perhari. Kalori ini berfungsi sebagai penghasil energi melalui metabolisme yang terjadi di dalam tubuh. Makanan penghasil kalori yaitu diantaranya sereal, beras, kacang-kacangan, kentang dan buah-buahan.

Protein adalah zat pembangun yang juga dibutuhkan oleh ibu hamil untuk pertumbuhan jaringan payudara, uterus, peningkatan volume darah dan berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan janin. Protein bisa diperoleh dari tahu, tempe, daging, ayam, ikan, susu dan telur. Di dalam ikan juga mengandung DHA yang sangat berfungsi untuk perkembangan otak janin.

Mengkonsumsi makanan dan sumplemen tambahan yang mengandung vitamin dan mineral selama kehamilan sangat dianjurkan. Asam folat atau vitamin B yang dikonsumsi sebelum masa kehamilan dan setelah hamil dapat mencegah resiko cacat lahir pada otak dan tulang belakan. Kebutuhan asam folat setiap hari yaitu 400 mg/hari. Asam folat dapat diperoleh dari sayuran hijau, roti, strawberry ataupun dari suplemen yang mengandung asam folat. Selain asam folat, ibu hamil harus tercukupi kebutuhan zat besinya, karena banyak resiko yang terjadi apabila kekurangan nutrisi ini. Zat besi dapat dikonsumsi setelah rasa mual dan muntah hilang. Zat besi banyak terkandung dalam daging, sayuran hijau, telur, hati, kacang-kacangan, maupun dari suplemen tambahan. Sebaiknya mengkonsumsi zat besi ini bersamaan dengan vitamin C. Vitamin C akan mempercepat penyerapan zat besi dalam usus. Selama kehamilan ibu juga akan membutuhkan kecukupan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin. Kalsium ini dapat diperoleh dari produk susu, brokoli, tahu dan kacang-kacangan. Saat ibu kekurangan kalsium. Dan otot ibu juga membutuhkan kalsium, sehingga apabila kekurangan kalsium dalam tubuh maka ibu akan merasakan kram otot.

Vitamin-vitamin lainnya seperti vitamin A, D, E dan K juga bias diperoleh ibu dari makanan yang dikonsumsinya. Vitamin-vitamin ini juga sangat mendukung kesehatan atau[un pertumbuhan dan perkembangan janin.

Air berfungsi membatu proses pencernaan makanan dan membatu proses transportasi nutrisi, air juga menjaga keseimbangan suhu tubuh sehingga di anjurkan untuk minum 6 sampai 8 gelas perhari. Konsumsi cairan yang paling baik adalah air putih, kurangi konsumsi kopi, teh, softdrink atau minuman berkafein.

Kebutuhan akan zat-zat gizi tersebut diatas dapat diperoleh dari semua makanan yang dikonsumsi dan dari suplemen yang biasanya diberikan oleh tenaga kesehatan. Zat-zat gizi tersebut mudah didapatkan dan tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal untuk memperolehnya. Contoh zat besi juga banyak terkandung pada sayuran hijau (daun singkong), protein bisa didapatkan juga dari tahu temped an telur, dan saat ini pemerintah sudah menyediakan suplemen zat besi gratis yang tersedia di puskesmas ataupun pelayanan posyandu. Tinggal bagaimana ibu hamil tersebut bisa memanfaatkan pelayanan yang sudah tersedia. Dan ibu hamil bersama keluarga juga dapat memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami beberapa jenis sayuran dan buah-buahan yang mengandung banyak zat gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil. Maka dari itu masalah ini bukan menjadi masalah bagi ibu hamil itu sendiri. Masalah kesehatan ibu  membutuhkan juga dukungan dari keluarga, masyarakat, tenaga kesehatan dan juga pemerintah. Generasi yang sehat sangat tergantung dari saat ibu tersebut mempersiapkan dan menjalani proses kehamilannya dengan bahagian pemenuhan nutrisi yang baik dan dukungan dari lingkungan sekitar. Yuk kita sama-sama dukung bunda karena kesehatan bunda adalah kesehatan kita.  Semoga Indonesia berhasil menurunkan Angka Kematian Ibu dan bayi dengan lebih memperhatikan nutrisi untuk bangsanya.

Referensi

Salmah, dkk. Asuhan Kebidanan Antenatal. EGC. Jakarta. 2005.

Tim Naviri. Buku Pintar Ibu Hamil 100 Tip Penting untuk Ibu Hamil. PT Elex Media Komputindo. 2011.