#Nutrisi Untuk Bangsa: "Kiat Sehat di Tri semester Pertama Kehamilan"

Oleh Asri Wulantini 01 Sep 2012

Kehamilan bagi seorang wanita adalah sebuah keajaiban yang tidak dapat di tukar dengan apapun. Keajaiban yang akan memberi seorang wanita gelar baru, dengan segala kemuliaannya, yaitu IBU. Oleh karena itu adalah wajar jika kehamilan menjadi hal yang sangat dinantikan oleh seorang wanita, seperti halnya saya. Sejak awal menikah, saya sangat menginginkan untuk segera hamil, tapi sepertinya Allah SWT masih memberikan saya waktu untuk berdua dengan suami. Saya syukuri itu, kendatipun hati mulai cemas dan tak sabar. Setelah memasuki bulan kesepuluh pernikahan, akhirnya saya hamil. Bahagia rasanya. Hari-hari pertama saya belum merasakan adanya perubahan, namun memasuki minggu kedua saya mulai mengalami stress dan perubahan emosi. Saya lebih sensitif dan melankolis, namun beruntung suami sangat membantu mengatasi semuanya. Meski kadang ada perasaan tidak nyaman, tapi tetap saja masa-masa kehamilan menjadi moment luar biasa yang tidak boleh dilupakan. Kehamilan tetaplah menjadi hal yang indah dan mengagumkan.
Saat usia kandungan berjalan lima minggu saya mulai kehilangan selera makan, saya sangat tidak menyukai aroma nasi putih. Tapi untungnya saya masih mau mengkonsumsi nasi goreng atau nasi kuning, yang penting tidak putih. Jadi saya masih bisa mendapatkan karbohidrat yang cukup. Kebetulan saya selalu melewati masa trisemester pertama kehamilan (anak pertama dan kedua) tepat di bulan Ramadhan, saat saya harus menunaikan ibadah puasa sebagai kewajiban seorang muslimah. Tapi alhamdulillah saya tidak terkendala untuk menunaikannya, saya tetap berpuasa bahkan tuntas sebulan penuh. Tentu saja sebelumnya saya berkonsultasi dengan dokter ahli kandungan tentang kesehatan janin dan resikonya. Setelah mendapatkan lampu hijau, langsung tancap gas untuk berpuasa. Tapi jelas harus mengatur pola makan dan asupan gizi seimbang untuk saya dan si janin.

Yang saya lakukan adalah mengkonsumsi makanan bernutrisi/cukup gizi, kebetulan saya tidak mual dan ngidam, hanya tidak suka nasi putih, jadi saya tetap makan seperti biasa (sahur dan buka puasa), dengan porsi sedang. Untuk mencegah anemia yang di sebabkan kelelahan saya makan makanan kaya protein dan kalsium.
Banyak minum air putih yang di tambah buah-buahan berair (seperti; semangka, melon, pepaya), juga cukup membantu saya mengurangi dehidrasi.
Di pagi hari, saya sempatkan untuk berjalan-jalan menikmati sejuknya udara segar, guna sedikit mengurangi ketegangan syaraf dan menentramkan hati.
Perubahan hormon dan perkembangan janin dalam rahim sering membuat ibu hamil merasa kelelahan, demikian halnya saya. Untuk mengurangi kelelahan yang bisa menyebabkan anemia, saya makan makanan kaya protein dan kalsium. Saya tidur lebih awal di malam hari, karena ini akan membantu menyimpan energi lebih baik. Saya juga beristirahat siang sesering mungkin, meskipun hanya sekedar dengan duduk rileks dan memejamkan mata.
Kebetulan di saat bulan Ramadhan, sekolah tempat saya mengajar libur penuh selama puasa. Jadi saya tidak perlu lembur menyelesaikan tugas sekolah ataupun mengoreksi pekerjaan siswa. Puasa tetap lancar, janin sehat, sayapun senang menikmati masa kehamilan. Hingga akhirnya masa sembilan bulan terlewati dengan penuh keharuan saat bayi mungil hadir diantara kehangatan keluarga kami, dan julukan baru untuk kami tercipta, Bunda-Ayah. Alhamdulillah.  Asri Wulantini/32thn/guru/Jl. Mulawarman RT 26 No. 35 Teritip 76118 Balikpapan/087851632564

1 Komentar

Nutrisi Bangsa

02 Sep 2012 07:10

Terima kasih artikelnya Bun... Artikel ini tetap kami perhitungkan untuk penilaian ya :)