Peduli Nutrisi untuk Kesehatan Calon Ananda

Oleh smaemunah 12 Mar 2012

Wanita diciptakan oleh Tuhan lengkap dengan berbagai keistimewaannya. Salah satu hal istimewa wanita dan sangat ditunggu oleh pasangan menikah yang sedang bahagia adalah ketika Tuhan menganugerahkan kesempatan untuk dapat memiliki momongan. Segala persiapan bahkan perasaan senang, bahagia, khawatir, panik mungkin menjadi satu untuk pasangan muda yang baru akan memiliki anak. Diantara persiapannya adalah dalam hal mencukupi kebutuhan nutrisi untuk kesehatan bayi dan bundanya dimasa kehamilan. Masa kehamilan merupakan periode yang sangat penting bagi pembentukan kualitas sumber daya manusia nantinya, karena tumbuh kembang anak akan sangat ditentukan oleh kondisi pada saat janin dalam kandungan.

Salah satu jurnal mengkaitkan antara kehamilan dengan perubahan fisiologis yang tercermin dari peningkatan volume plasma dan sel darah merah serta penurunan konsentrasi sirkulasi ikatan protein dan mikronutrien. Bahkan di negara-negara berkembang, perubahan fisiologis ini diperburuk dengan keadaan gizi yang kurang memenuhi standar untuk ibu hamil.

Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada masyarakat umum, ibu hamil dan ibu menyusui khususnya, dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya sosial, ekonomi, psikologis, pengetahuan dan mitos. Salah satu parameter untuk mengetahui status gizi ibu hamil adalah dengan melihat peningkatan berat badan selama kehamilan. Jadi para ibu hamil jangan takut jika berat badannya akan terus bertambah ya…

Untuk dapat mengetahui status gizi ibu hamil, perkembangan janin, kondisi janin dan tingkat kesehatan kandungan maka pemeriksaan kehamilan menjadi hal yang sangat penting dilakukan. Berdasarkan Obstetric Evidence Based Guidelines tahun 2007, pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan konsisten sebanyak 7-11 kunjungan selama kehamilan. Sedangkan ketentuan WHO menyatakan bahwa kunjungan kehamilan minimal 4 kali dimana kunjungan kehamilan ini dimaksudkan agar ibu hamil setidaknya memeriksakan diri 1 kali pada trimester pertama, 1 kali di trimester ke-2 dan 2 kali kunjungan di trimester ke-3. Rekomendasi WHO ini diadopsi oleh pemerintah Indonesia. Namun kenyataan masih ada ibu hamil yang tidak pernah memeriksakan diri selama kehamilannya.

Peningkatan berat badan ibu hamil tidak dapat disamaratakan bagi semua ibu hamil. Tiap individu memiliki variasinya sendiri-sendiri. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa tingkat kenaikan berat badan yang dianjurkan selama kehamilan tergantung dari berat badan ibu sebelum hamil. Jika sebelum hamil cenderung kurus, maka ia akan mengalami peningkatan berat badan yang cukup banyak. Sebaliknya wanita yang sebelum hamil cenderung gemuk, maka peningkatan berat badan selama kehamilan biasanya tidak terlalu banyak. Peningkatan berat badan ibu hamil sebaiknya disesuaikan dengan BMI (Body Mass Index atau sering juga disebut Indeks Massa Tubuh).

Cara menghitung BMI yaitu: Berat badan (kg)/ Tinggi badan (meter kuadrat). Contoh: Berat badan wanita yang sedang merencanakan kehamilan yaitu 52 kg dengan tinggi 150 cm (1,5 meter). Maka BMI nya adalah 23,11.

 Pola pemikiran yang berkembang di masyarakat bahwa selama hamil boleh makan dengan porsi 2 kali lipat adalah hal yang keliru. Yang utama adalah mencukupi kebutuhan gizi selama kehamilan agar calon bayi yang ada dalam rahim ibu dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

 Berat Badan yang dianjurkan pada masa kehamilan

Profil

*BMI

Pertambahan berat badan

**Rekomendasi

Institute of Medicine, 2009

Berat badan normal

18.5-24.9

11.5 – 16.0 kg

11.5 – 16 kg

Berat badan rendah

<18.5

12.5 – 18.0 kg

12.5 – 18 kg

Berusia dibawah 19 tahun

12.5 – 18.0 kg

Kelebihan berat badan

25-29.9

7.0 – 11.5 kg

7 – 11.5 kg

Obesitas

30-39.9

6.8 kg

5 – 9 kg

Hamil bayi kembar

16.0 – 20.5 kg

*   Skor BMI berdasarkan Obstetric Evidance Based Guidelines

** Perhitungan diasumsikan dari kenaikan berat badan total 0,5 – 2 kg pada trimester pertama.

Pemenuhan kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil selain melalui menu 4 sehat 5 sempurna, juga diperlukan nutrisi tambahan untuk ibu hamil. Nutrisi tersebut seperti berikut:

  • Kalori

Asupan kalori ibu hamil sebesar 2160 kalori. Sumber kalori dapat diperoleh bervariasi sesuai dengan pola makan empat sehat lima sempurna. Idealnya, 55% kalori berasal dari umbi-umbian dan nasi sumber karbohidrat, 35% dari lemak nabati dan hewani, 10% dari protein dan sisanya dari sayur-sayuran dan buah-buahan.

  • Protein

Selain sebagai sumber kalori, protein juga diperlukan untuk pembentukan sel dan darah. Protein dapat diperoleh dari daging, ikan, putih telur, kacang-kacangan, tahu dan tempe.

  • Kalsium

Kalsium dapat diperoleh dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium seperti susu (yang sudah dipasteurisasi), yoghurt, tahu, keju, kacang-kacangan dan brokoli.

  • Zat besi

Zat besi dapat diperoleh dengan mengkonsumsi seperti daging, ikan, unggas, kedelai, kacang-kacangan dan sayuran daun hijau.

  • Vitamin A

Vitamin A dapat diperoleh dengan mengkonsumsi seperti wortel, ubi jalar merah, daun papaya, dan mangga.

  • Vitamin C

Vitamin C bermanfaat memudahkan penyerapan zat besi oleh tubuh, selain untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi. Vitamin C bisa didapatkan seperti dari Jeruk, brokoli, sayuran berwarna hijau, kol (kobis), melon dan strawberi.

Terdapat beberapa makanan dan minuman yang harus dikurangi bahkan dihindari oleh ibu yang sedang hamil, diantaranya seperti:

  • Makanan dengan kafein tinggi

Seperti kopi, teh serta produk makanan dan atau minuman lain yang berkadar kafein lumayan tinggi

  • alkohol
  • rokok
  • obat-obatan yang kontradiktif untuk ibu hamil

Sebaiknya jika ibu hamil mengalami gangguan kesehatan segera dikonsultasikan dengan dokter atau dapat pula penanganan pribadi dengan menggunakan ramuan alami)

  • Makanan mentah atau yang diproses setengah matang

Seperti telur mentah ataupun makanan olahan dari telur mentah (salad dressing, mayonnaise segar), daging yang diolah setengah matang seperti sate, sushi mentah dan lain-lain.

  • Sayuran mentah
  • Soft cheese (keju lunak)

Keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi).

  

Sumber:

  1. Berapakah Seharusnya Ibu Hamil Mengalami Kenaikan Berat Badan? www.mediabidan.com
  2. Obstetric Evidence Based Guidelines
  3. Weight Gain During Pregnancy: Reexamining the Guidelines. Institute of Medicine, Report Brief. May 2009.
  4. 6 pantangan mama hamil. http://www.parenting.co.id/archive/web/article/article_detail.asp?catid=5&id=151
  5. Nutrisi Ibu hamil. http://majalahkesehatan.com/nutrisi-ibu-hamil/

Siti Maemunah

12 Maret 2012