Pentingnya Air Bagi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Feb 2018

Sahabat nutrisi,

Selain harus memperhatikan asupan nutrisi, ibu hamil dan ibu menyusui juga harus memperhatikan asupan cairan ke dalam tubuh. Terutama pada kehamilan trimester ke tiga, di mana karena tekanan oleh rahim yang semakin membesar pada kandung kemih, ibu hamil semakin sering buang air kecil.

Jika rata-rata kebutuhan cairan yang disarankan adalah 2 liter per hari, maka kebutuhan cairan bagi ibu hamil adalah 50 persen lebih banyak. Sementara pada ibu menyusui kebutuhan cairan mencapai 2800 - 3300 ml per hari. Bahkan dalam cuaca yang panas atau ibu banyak beraktivitas fisik, jumlah air minum yang dikonsumsi dapat lebih banyak lagi.

Konsumsi air minum selama kehamilan sangat penting untuk pertumbuhan bayi yang sehat, mengurangi gejala sakit selama kehamilan serta menjaga agar tubuh tetap terhidrasi untuk kesehatan fisik dan mental.

Kekurangan cairan pada masa kehamilan maupun menyusui akan mengakibatkan gangguan, yaitu dehidrasi ringan akut dan dehidrasi ringan kronik.

Dehidrasi ringan akut menyebabkan berkurangnya cairan ketuban atau cairan amnion, yang disebut oligohidroamnion. Hal ini akan mengakibatkan gangguan pada janin serta lamanya waktu persalinan.

Sementara dehidrasi ringan kronik menyebabkan gangguan pada saluran kemih, sembelit sampai dengan tekanan darah tinggi.

Kekurangan cairan yang mengakibatkan dehidrasi pada ibu hamil akan berpengaruh pada menurunnya konsentrasi, lemas, cedera sampai dengan pingsan.

Ibu menyusui membutuhkan asupan air yang lebih banyak lagi, karena air yang masuk ke dalam tubuh berfungsi menyalurkan gizi dari ibu ke bayi melalui ASI.

Sebaiknya ibu hamil dan ibu menyusui jangan menunggu rasa haus baru mengonsumsi air. Kendati demikian, air yang dikonsumsi tidak harus selalu dari air putih saja. Jus buah-buahan segar, maupun susu segar dapat menjadi pilihan. Selain itu, makanan yang dikonsumsi biasanya mengandung 20 persen dari asupan air tubuh secara keseluruhan. Sisanya dipenuhi dari asupan air secara langsung.

Sumber:

http://bellybottle.org/how-much-water-should-a-pregnant-woman-drink/