Dear Diaryku, Kutitipkan Doa dalam Lembar Putihmu

Oleh dwiaprily 25 Feb 2014

Dear Diary,

Benar bahwa pekerjaan paling berat itu menunggu, apalagi menanti giliran masuk ruang SpOg di saat masa kehamilan 7 bulanan Mama seperti yang kualami, perut besar, badan pegal, pinggang nyeri…

Tetapi di tengah lelah mendera menyeruak syukur di dada bukankah tak lama lagi ada anggota baru dalam keluarga?

Eh Diary ada kisah lucu diruang praktek bu dokter, bulan lalu beliau mengabarkan si kecil berjenis kelamin perempuan, “pas sudah bu sepasang” sambil memandang sang kakak tetapi hari ini bu dokter merevisi “maaf bu, baru terlihat jelas anaknya bakal laki-laki” aiih nggak masalah, seperti yang kupinta dalam doa-doa : kesehatan dan keselamatan kami berdua adalah yang utama, lelaki perempuan sama saja. Namun satu hal mengusik hati bu dokter mewanti-wanti “bu, tanggal operasinya harus segera ditetapkan, posisi adik masih melintang di usia kehamilan rawan”. Duh Diary, ngeri mendengar kata “operasi” karena si kakak lahir secara normal. Tetapi aku tak boleh ketakutan, Allah menjaga kami, ribuan malaikat mendoakan bunda dan bayi, membuatku kembali tidak ciut nyali.

Dear Diary,

Andai kau bisa bicara pasti kupinta kau turut berdoa untuk kami agar semua baik-baik saja, ah malam kian larut sudah waktunya aku mengajak sang jabang bayi menikmati sunyi dan melantunkan doa menjelang dini hari nanti.