Kesehatanku Dimulai Semenjak Dalam Kandungan

Oleh Widi Krisna Permadi 26 Feb 2012

Pasti wajah-wajah diatas tak asing di mata kita semua. Ya mereka adalah orang-orang yang berpengaruh pada dunia. Semua orang itu adalah sosok yang menjadi panutan banyak orang. Bill Gates dengan Microsoftnya, Steve Jobs dengan Ipad dan Iphonenya, Einstein dengan teori relativitasnya, Newton dengan teori gravitasinya dan Oprah Winfrey dengan talkshow inspiratifnya. Sebenarnya masih banyak lagi tokoh-tokoh yang sama berpengaruhnya pada dunia.

Jika saya memberikan tebak-tebakan kepada Anda. “apa persamaan dari keempat tokoh itu ?”. Kira-kira Anda akan menjawab apa ? Mereka sama-sama penemu…, ya bisa dibilang begitu. Mereka sama-sama pria…., Oprah Winfrey kan wanita. Mereka sama-sama pintar….,aku rasa semua orang itu pintar, hanya tingkat kerajinan yang berbeda

Satu persamaan yang pasti dari mereka adalah mereka terlahir dari rahim seorang ibu. Sehebat apapun orang, dia tidak akan bisa menjadi sehebat itu tanpa peran seorang ibu. Sembilan bulan kita semua berada di kandungan ibu. Ketika Anda dan orang-orang hebat terlahir ke dunia, siapa yang merawat Anda kalau bukan ibu. Ketika Anda butuh asupan ASI siapa yang memberikan kepada Anda, tentunya Ibu. Siapa yang mendidik dan merawat kita hingga kita besar, tentunya peran ibu sangat besar.

 

You were there for me to love and care for me

When skies were gray Whenever I was down

You were always there to comfort me

 

Tahu penggalan lagu diatas ? Ya itu adalah penggalan lagu A Song for mama yang dipopulerkan oleh Boys II men. Menurutku penggalan lagu itu sangat dalam, mengajarkan kalau ibu selalu ada dimanapun kita membutuhkan. Memang jasa ibu tak tergantikan. Jika kita menuliskan di kertas apa saja jasa ibu yang telah diperbuat kepada kita, mungkin kita akan membutuhkan berpuluh-puluh kertas untuk menyelesaikannya.

Sebagai seorang anak tentunya kita semua ingin membalas jasa yang telah ibu kita perbuat pada kita. Hanya memberi tak harap kembali. Mungkin ibu kita tak pernah mengharapkan balas jasa dari kita karena mereka ikhlas memberikan kasih sayangnya kepada kita. Yang ibu inginkan hanyalah melihat kita sukses dan bisa menjadi anak yang berguna bagi bangsa dan negara. Menurutku itulah balas jasa terbesar yang harus dilakukan setiap anak pada ibunya.

Kalau kalian tanya kepadaku, apa jasa terbesar ibu yang telah diperbuat padaku ? Aku mungkin akan menjawab ketika ibu melahirkanku kedunia. Ibu pernah menceritakan padaku mengenai hari kelahiranku. Ketika itu aku terlambat 14 hari dari jadwal seharusnya. Berbagai ramuan tradisional sudah dicoba, namun aku masih belum mau keluar dari rahim. Mungkin aku masih betah. Untunglah sehari sebelum jadwal sesar, aku berhasil dilahirkan. Bagaimanapun, setiap ibu akan mempertaruhkan nyawanya ketika akan melahirkan kita. Tak sedikit ibu yang meninggal ketika melahirkan anaknya. Semua dilakukan untuk memberikan kesempatan pada kita untuk melihat dunia.

Tentunya masa hamil dan masa kelahiran memegang peranan penting dalam pembentukan awal dari seorang anak. Pada masa kehamilan, apapun yang dimakan ibu juga akan dimakan janin, apapun yang menjadi kebiasaan ibu akan berpengaruh kepada janin. Orang yang besar dan berpengaruh berawal dari rahim seorang ibu. Jika ingin anak yang sehat dan pintar, harus dimulai sejak masa kehamilan. Jadi masa kehamilan adalah massa penting bagi kesehatan awal seorang anak.

Aku ingin membawa Anda ke massa kemana kita masih di dalam kandungan dulu. Aku yakin kita semua yang bernafas pasti pernah mengalami ini. Aku ingin berbagi tips untuk kesehatan ibu yang juga menjadi kesehatan janin juga. Mungkin saja ibu Anda melakukan ini dulu karena mereka menginginkan yang terbaik untuk Anda. Anggap Anda sedang berada di dalam perut ibu dalam waktu 9 bulan.

Trisemester 1 masa kehamilan

Trisemester 1 masa kehamilan

Trisemester 2 masa kehamilan

Trisemester 2 masa kehamilan

Trisemester 3 masa kehamilan
Trisemester

Seperti yang sudah aku bilang. Apapun yang dimakan ibu hamil dan apapun kebiasaan yang diperbuat ibu hamil akan berpengaruh terhadap bayi yang akan dilahirkan. Jadi kesehatan ibu ya kesehatan kita juga. Kesehatan generasi penerus bangsa berada di tangan para ibu. Mari sama-sama kita menjaga kesehatan ibu kita demi kesehatan bangsa, dan hal itu dapat dimulai semenjak masa kehamilan.

Mama I love you, Mama I care,

Mama I love you, Mama my friend,

But now I’m sure I know why, why you were misunderstood,

So now I see through your eyes, all I can give you is love.

(Spice girl-mama)

EPILOG :

Tatkala ada seorang ksatria gagah berani yang ingin mengambil mahkota tanda kekuatan sejati yang berada di gunung tertinggi. Sudah ratusan ksatria kuat dari seluruh penjuru dunia yang mencobanya, namun tak satupun yang berhasil. Ksatria gagah ini sudah menyebrang tujuh lautan dan tujuh samudar untuk sampai ke gunung tempat mahkota itu berada. Kekuatan dan kesaktiannya sudah tidak bisa dianggap remeh lagi. Sang ksatria itu telah sampai di puncak gunung dan mahkota itu telah berada di hadapannya. Mahkota itu sangat indah, berlapiskan emas dengan pancaran berlian dari setiap sudutnya. Namun sebuah asap muncul menghalangi langkah ksatria itu. Asap itu menjelma menjadi sebuah sosok jin besar.

“Wahai ksatria pemberani,” suara jin tersebut lantang dan menggema di seluruh penjuru gunung.

“Jika kau ingin mendapatkan mahkota ini, kau harus menghadapi 3 tantangan terlebih dahulu, apa kau sanggup ?”

“Sanggup,” Kata ksatria itu dengan penuh percaya diri.

“Baik tantangan pertama kau harus penuhi cekungan danau kering di atas gunung ini dengan air laut sampai penuh. Apa kau sanggup ?” kata sang jin menunjuk sebuah danau yang kering di puncak gunung.

“Saya sanggup.”

Selama 1 tahun sang ksatria itu naik turun gunung dan menuju laut, guna memenuhi tantangan sang jin. Berkat kegigihan sang ksatria ia berhasil memenuhi danau itu dengan air laut.

“Wahai jin, lihat cekungan itu sudah penuh dengan air laut. Aku telah berhasil menghadapi tantangan pertama, apa tantangan keduanya ?”

“Tantangan keduanya berada dibelakangmu ?”

Sang ksatria berbalik. Seekor ular sudah menggeliat, siap menerkam sang ksatria. Ular tersebut sangat besar bahkan dapat dikatakan raksasa.

“Tantangan keduanya kau harus bisa mengalahkan ular itu.”

Sang ksatria mengeluarkan pedangnya dan menghadapi ular itu. Ular itu sangat kuat dan ganas. Sang kstaria hampir dibuat mati oleh ular itu. Namun berkat kakuatan dan kegigihan sang ksatria, ia berhasil mengalahkan ular itu.

“Aku sudah berhasil mengalahkan ularmu. Apa tantangan terakhirnya ?” kata sang ksatria dengan lantang.

“Baik kau akan menghadapi tantangan ketiga. Jika kau lulus tantangan ini, aku akan menyerahkan mahkota tanda kekuatan sejati itu kepadamu. Pada tantangan terakhir ini kau sendiri yang akan menentukan tantangan yang harus kau lalui. Aku hanya akan memberimu sebuah pentunjuk.”

“ Baik apa petunjuknya ?”

“Kau harus melakukan tantangan yang menurutmu sebanding dengan semua pengorbanan yang ibumu lakukan kepadamu.”

Sang ksatria berpikir keras memikirkan tantangan itu. Namun pada akhirnya ia tidak dapat menemukan apa tantangan yang sebanding dengan pengorbanan ibunya. Ksatria itu akhirnya menyerah. Ia tahu bahkan kedua tantangan itu tidak akan mampu sebanding dengan apa yang dilakukan ibu terhadapnya. Kedua tantangan itu hanyalah tantangan kecil bila dibandingkan dengan pengorbanan seorang ibu kepada anaknya.

 

Sumber :

http://www.kedokteran.info/tahap-perkembangan-kehamilan.html

http://www.kedokteran.info/tahap-perkembangan-kehamilan-trimester-kedua.html

http://www.kedokteran.info/tahap-perkembangan-kehamilan-trimester-ketiga.html