Pentingnya Mewaspadai Diabetes Gestasional Selama Kehamilan

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Jan 2019

Sahabat Nutrisi,

Bunda pernah mendengar tentang diabetes gestasional? Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi saat kehamilan, dan umumnya akan menghilang setelah persalinan.

Ibu hamil dengan diabetes gestasional memiliki kadar gula darah tinggi (hiperglikemia), yang tidak terjadi sebelum kehamilan. Setelah bayi lahir, umumnya kondisi ini akan menghilang.

Diabetes gestasional umumnya terjadi di antara minggu ke-24 hingga 28 kehamilan, walau tidak menutup kemungkinan dapat terjadi di minggu berapapun usia kehamilan. Kondisi ini terjadi ketika produksi insulin tidak mencukupi untuk mengontrol kadar glukosa tubuh pada saat kehamilan.

Lantas, apa penyebab diabetes gestasional? Penyebab diabetes gestasional belum diketahui secara pasti, namun faktor yang sering memicu adalah perubahan hormon. Saat hamil, plasenta akan memproduksi hormon tambahan seperti hormon estrogen, HPL (human placental lactogen), dan hormon yang meningkatkan resistensi insulin.

Seiring berjalannya waktu, hormon-hormon tersebut akan meningkat dan mempengaruhi kinerja insulin. Semakin tinggi pengaruh hormon terhadap insulin, kadar gula dalam darah pun akan naik, yang pada akhirnya akan meningkatkan risiko terkena diabetes gestasional.

Wanita berisiko terkena diabetes gestasional jika memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi), memiliki keluarga dengan sejarah diabetes, kelebihan berat badan sebelum hamil (BMI di atas 25), pernah melahirkan bayi di atas 4,5 kg (makrosomia), pernah keguguran, pernah mengalami diabetes gestasional sebelumnya, hamil di usia 25 tahun ke atas.

Apa yang harus dilakukan jika terdiagnosis diabetes gestasional? Pola makan bergizi seimbang adalah kunci untuk mengelola diabetes gestasional dengan benar. Ibu hamil dengan diabetes gestasional harus memberikan perhatian khusus pada asupan karbohidrat, protein, dan lemak.

Aturan makan untuk ibu hamil dengan diabetes gestasional misalnya: makan teratur setiap dua jam untuk mengontrol kadar gula darah, karbohidrat sebaiknya hanya mengandung 40 hingga 50 persen kalori harian. Dapatkan 20 hingga 25 persen kalori dari protein dan 25 hingga 35 persen dari lemak.

Berikut cara menentukan komposisi karbohidrat, protein dan lemak untuk ibu hamil dengan diabetes gestasional.

Karbohidrat

Ibu hamil harus mengonsumsi total karbohidrat 120-195 g setiap hari, terbagi dalam 3 kali makan utama dan 2 makan selingan (snacking). Bijak mengonsumsi karbo akan membantu mencegah lonjakan gula darah.

Pilih sumber karbo sehat, misalnya beras merah, serealia, kacang, kacang polong, lentil, dan kacang-kacangan lainnya, sayuran bertepung juga buah-buahan rendah gula.

Protein

Ibu hamil sebaiknya makan 60 gram protein setiap hari. Sumber protein yang baik termasuk daging tanpa lemak dan unggas, ikan, dan tahu.

Lemak

Lemak sehat yang perlu dikonsumsi ibu hamil misalnya minyak zaitun, dan alpukat.

Diskusikan dengan dokter atau ahli gizi tentang pengaturan pola makan jika ibu hamil didiagnosis diabetes gestasional.

Umumnya, gula darah akan kembali normal setelah melahirkan. Namun perlu diketahui, ibu hamil dengan diabetes gestasional memiliki risiko mengembangkan diabetes mellitus tipe 2 di kemudian hari. Tanyakan kepada dokter cara untuk meminimalkan risiko ini agar tak berkembang menjadi diabetes tipe 2 berikut komplikasinya.

Referensi

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-diabetes.pdf

https://www.healthline.com/health/gestational-diabetes#prevention

https://www.webmd.com/diabetes/gestational-diabetes-guide/gestational-diabetes#1