Yuk, Donor Darah!

Oleh Nutrisi Bangsa 21 Dec 2014

BSemenjak saya sekolah dasar, saya sudah mendengar istilah donor darah. Namun saya baru pertama kali melakukan donor darah pada saat kuliah. Sebelumnya saya belum pernah melakukannya. Bukan karena tidak mau, namun karena akses untuk melakukannya yang jauh dari tempat saya tinggal dan sosialisasi dari dinas terkait masih sangat minim, jadilah saya baru mencobanya ketika sudah berkuliah di kota.

Oleh karena sebelumnya saya belum pernah donor darah. Pada saat itu saya uji tipe darah terlebih dahulu. Petugas mengambil sampel darah dari ujung jari telunjuk kiri saya. Baru pada saat itu juga saya tahu, bahwa golongan darah saya adalah O.

Pada saat itu saya jadi ingat pelajaran IPA dan Biologi pada saat SD dan SMP dulu bahwa orang dengan golongan darah O+, (dalam kondisi krisis) dapat memberikan darahnya ke semua orang dengan golongan darah lain. Mengingat hal itu, saya jadi amat senang sekali. Saya fikir darah saya dapat diberikan ke semua orang dengan golongan darah apapun, berarti saya dapat membantu lebih banyak orang!Setelah donor darah, saya diberikan mie instan yang sudah diseduh dan satu strip obat penambah darah.

Donor Darah? Pentingkah?

Masyarakat biasanya sudah tahu apa arti donor darah. Namun pengertian masyarakat akan pentingnya donor darah masih amat minim. Hal ini ditambah dengan minimnya pengetahuan lebih lanjut tentang bagaimana cara dan dimana mereka dapat mendonorkan darah.

Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya donor darah harus terus ditingkatkan. Hal ini dikarenakan negara kita dengan jumlah pendudukanya yang mencapai 249,9 juta orang (2013) masih saja kekurangan stok darah. Menurut data PMI, dalam setahun Indonesia membutuhkan setidaknya 4,8 juta kantong darah, namun baru saat ini baru tersedia 3,8 juta kantongkantong darah pertahun (tempo.co).

Usaha dalam mendorong minat masyarakat agar mau mendonorkan darahnya dapat diupayakan diantaranya dengan cara memasang iklan layanan masyarakat di media online, media elektronik dan media cetak sebagai tindakan persuatif bagi masyarakat. Selanjutnya dinas terkait, yakni Dinas Kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan juga dapat melakukan satu program penyuluhan donor darah kepada masyarakat secara langsung. Barulah setelah masyarat mengerti manfaat dan esensi dari donor darah, aksi nyata yang dapat dilakukan yakni dengan cara melakukan program donor darah keliling yang diintegrasikan dengan program posyandu yang dilakukan empat bulan sekali.

We Need YOU!

Kebutuhan akan darah terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi. Kebutuhan ini diantaranya diperlukan oleh ibu hamil yang banyak mengalami pendarahan pada saat melahirkan atau jika mengalami keguguran. Pendarahan serius yang dialami ibu hamil bahkan dapat menyebabkan kematian ibu. Oleh karena itu dibutuhkan darah baginya agar ia dapat bertahan hidup.

Oleh karena itu, mari bersama kita donorkan sebagian darah kita. Agar semakin banyak orang yang dapat kita bantu, semakin banyak ibu yang dapat terselamatkan. Empat bulan sekali, yuk kita donor darah! ^^