Cek kesehatan sebelum hamil

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 10 Jul 2018

Sahabat nutrisi,

Apakah Anda sedang merencanakan punya momongan? Konsultasikan dengan dokter kandungan, dan berikut beberapa jenis pemeriksaan kesehatan yang sebaiknya dilakukan:

  • Cek darah rutin yang terdiri dari pengecekan kadar hemoglobin, hematokrit, sel darah putih, dan faktor pembekuan darah atau trombosit. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang menderita anemia, infeksi ataupun gangguan darah.

  • Tekanan darah untuk mengetahui apakah calon ibu memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi yang berpotensi menyebabkan preeklampsia atau eklampsia

  • Golongan darah dan Rhesusnya, hal ini penting dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya masalah jika terjadi perbedaan Rhesus, (+) atau (-), antara ibu dan janinnya.

  • Pemeriksaan Hepatitis B atau HBsAg. Penyakit ini ditularkan melalui darah dan kontak seksual. Jika HBsAg ibu negatif, maka ibu dapat diberikan vaksinasi sebanyak tiga kali sebelum hamil untuk memastikan kadar antibodi yang terbentuk cukup seumur hidup. Sementara jika HBsAg positif, maka ibu tidak boleh melakukan vaksinasi, tetapi bayi yang dilahirkan harus segera divaksinasi.

  • Pemeriksaan TORCH atau Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes Simplex Virus. Infeksi TORCH sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari sebelum hamil, karena infeksi saat kehamilan dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur atau kelainan bawaan.

  • Pap smear untuk mengetahui apakah ada infeksi atau sel-sel yang dapat berubah menjadi sel kanker, agar dapat ditangani dengan segera.

  • Pemeriksaan gula darah untuk mengetahui apakah Anda mengidap diabetes mellitus, atau kelainan yang mungkin berkembang menjadi diabetes mellitus.

  • Pemeriksaan veneral diseases research laboratory (VDRL) untuk mengetahui apakah Anda menderita penyakit kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual, seperti sifilis. Infeksi ini dapat menyebabkan berbagai kelainan pada bayi seperti pembesaran hati dan limpa, pembesaran kelenjar getah bening dan sebagainya.

  • Pemeriksaan urin untuk mengetahui apakah ada infeksi saluran kemih, atau apakah ada penyakit tertentu

  • Pemeriksaan kromosom untuk mengetahui adanya kemungkinan terjadi kelainan genetika, terutama bila ada riwayat tersebut di dalam keluarga bapak dan ibu.

  • Pemeriksaan HIV untuk memastikan ada atau tidaknya HIV. Dokter akan menyarankan agar tidak hamil, jika hasilnya positif. Hal ini disebabkan karena infeksi HIV sangat membahayakan keselamatan janin.

Sumber:Ayahbunda